topbella

Jumat, 11 Mei 2018

FENOMENA PERANG DAGANG ANTARA AMERIKA SERIKAT DAN CHINA

Para ahli ekonomi memperingatkan bahwa dunia sedang berada di ambang perang dagang habis-habisan, yang menampilkan aksi saling balas, retorika yang memanas, dan seruan kepada WTO, yang mungkin tidak siap untuk menanggapi. Ketika permintaan runtuh, negara-negara berebut untuk mempertahankan cadangan emas mereka dengan mendevaluasi mata uang mereka, atau memberlakukan lebih banyak lagi hambatan perdagangan.
Isu perang dagang antara Cina dan Amerika Serikat kembali menguat menyusul pelantikan Donald Trump sebagai presiden Amerika Serikat. Cina mencoba mengendurkan ketegangan, namun Trump tetap bergeming.
Donald Trump berulangkali mengecam kebijakan dagang Cina dan mengancam bakal menghukum Beijing dengan menaikkan pajak impor menjadi 45%. Ia juga menuding Cina memanipulasi nilai mata uangnya sendiri untuk mengebiri daya saing produsen Amerika.
Cina pun membalas. Beijing bisa mempersulit aktivitas dagang perusahaan-perusahaan besar AS seperti Apple, General Motors dan Boeing. Selain itu ekspor kedelai AS ke Cina pun bisa terganggu. Khususnya ekspor produk agrikultur menjadi kepentingan petani AS yang sebagian besar memilih Trump. (www.dw.com diakses tanggal 10 Mei 2018)
APA ITU PERANG DAGANG?
Kamus mengatakan bahwa itu adalah “sebuah konflik ekonomi di mana negara memberlakukan pembatasan impor satu sama lain, untuk merugikan perdagangan satu sama lain.” Hal ini sama dengan yang dilakukan Trump dan pembalsan yang dilakukan Cina.
Eskalasi baru-baru ini memicu kekhawatiran bahwa Trump telah memicu perang dagang penuh, dengan menunjuk China, sebagai pembalasan atas pencurian kekayaan intelektual. Tindakan saling balas oleh AS dan China atas tarif baja, seruan Trump terhadap keamanan nasional untuk membenarkan beberapa langkahnya—yang bisa membuka Kotak Pandora dari klaim serupa oleh negara lain—dan ancaman Trump untuk lebih lanjut menghukum Uni Eropa, jika Uni Eropa memberlakukan counter-duties (bantuan untuk mengimbangi dampak subsidi oleh negara pengekspor), juga menambah suasana perang dagang. (Diberitakan oleh www.time.com 27 Maret 2018)
APA YANG TELAH DILAKUKAN AMERIKA SERIKAT?
Dia memberlakukan tarif hingga $60 miliar dari produk yang belum ditentukan, yang diimpor dari China, sebagai pembalasan atas apa yang ia sebut sebagai pencurian kekayaan intelektual selama puluhan tahun. Dia memberlakukan tarif 25 persen dan 10 persen, masing-masing, pada impor baja dan aluminium, yang mendorong China untuk mengatakan bahwa negaranya dapat membalas dengan tarifnya sendiri. Walau ia sementara mengesampingkan para sekutu—termasuk Uni Eropa—dari tarif logam, namun ia mengharapkan mereka untuk memberikan kesepakatan kepada AS, untuk mempertahankan pengecualian tersebut.
APA YANG TELAH DILAKUKAN CINA?
Sejauh ini, China mengatakan akan menyerang minuman anggur, buah, pipa baja, dan ekspor lainnya dari AS senilai $3 miliar, dengan tarif. Kecemasan yang lebih besar bagi AS adalah bahwa China—yang merupakan kreditur terbesar AS—akan mengurangi pembelian obligasi sebagai pembalasannya. Duta Besar China untuk AS tidak mengesampingkan opsi tersebut. Negara-negara lain belum melakukan pembalasan untuk tarif baja dan aluminium tersebut—yang mulai berlaku pada tanggal 23 Maret—sebagian besar karena Trump sementara mengecualikan banyak di antara mereka.
Namun, Uni Eropa tidak senang, dan memperingatkan akan menanggapi dengan tarif 25 persennya sendiri pada barang-barang Amerika senilai $3,5 miliar, khususnya merek AS yang ikonik yang diproduksi di negara yang merupakan bagian dari basis politik Trump. Daftar ini termasuk sepeda motor, celana jins biru, dan wiski bourbon. Pada gilirannya, Trump memperingatkan bahwa ia akan mengenakan penalti sebesar 25 persen pada impor mobil Eropa, jika Uni Eropa melakukan ancamannya.
KAITANNYA DENGAN TEORI
Teori Heckscher-Ohlin memprediksi bahwa negara-negara akan mengekspor barang-barang yang membuat penggunaan intensif terhadap faktor-faktor yang secara lokal melimpah, sementara impor barang yang membuat penggunaan intensif terhadap faktor-faktor yang secara lokal langka. Teori Heckscher-Ohlin berpendapat bahwa pola perdagangan internasional ditentukan oleh perbedaan dalam faktor pendukung, daripada perbedaan produktifitas. Seperti Amerika Serikat yang telah lama menjadi eksportir besar barang-barang pertanian, mencerminkan sebagian kelimpahan yang tidak biasa dari tanah yang subur.
Teori Neomerkantilis menyamakan kekuasaan politik dengan kekuatan ekonomi dan kekuatan ekonomi dengan surplus neraca perdagangan. Para politikus berpendapat bahwa banyak negara telah mengadopsi strategi neomerkantilis yang dirancang untuk secara bersamaan meningkatkan ekspor dan membatasi impor. Misalnya, politikus menuduh bahwa China sedang mengejar kebijakan neomerkantilis, sengaja menjaga nilai mata uangnya terhadap dollar AS supaya menjual lebih banyak barang ke Amerika Serikat, dan dengan demikian mengumpulkan surplus perdagangan dan cadangan devisa (Hill et al, 2014:hlm 189)
DAMPAK BAGI PERDAGANGAN DUNIA
Lantaran sikap proteksionisme Amerika Serikat (AS), pertemuan Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral negara-negara G20 gagal mencapai kesepakatan untuk menjaga komitmen perdagangan internasional yang saling menguntungkan. Menteri Keuangan Sri Mulyani menilai, sikap proteksionisme AS akan berdampak buruk kepada kondisi ekonomi internasional. Apalagi bila kebijakan itu mulai ditiru negara-negara lainnya.
"Yang terjadi adalah perang dagang dan mungkin perang mata uang yang pasti sifatnya akan destruktif ke semua negara," ujar perempuan yang kerap disapa Ani itu saat konferensi pers, Jakarta, Rabu (22/3/2017).(Diberitakan oleh Kompas.com22 Maret 2017)
Perang dagang yang digulirkan AS dan China dapat memberikan dampak yang sangat buruk terhadap perekonomian dunia. Hal ini diungkapkan oleh Organisasi Perdagangan Dunia ( WTO). Direktur Jenderal WTO Roberto Azevedo, seperti dikutip dari BBC, Minggu (1/4/2018), mengatakan ada risiko bahwa perang dagang akan sebabkan anjloknya pertumbuhan ekonomi global. Komentar Azevedo tersebut sejalan dengan meningkatnya ketegangan perdagangan antara AS dengan China, ditandai penerapan tarif impor antara kedua negara tersebut. "Saat ini WTO mengalami salah satu periode terberatnya," jelas Azevedo. Pekan lalu, Presiden AS Donald Trump mengumumkan tarif impor terhadap barang-barang impor dari China dengan total nilai sekira 60 miliar dollar AS. (Diberitakan oleh Kompas.com 01 April 2018)
Beijing pun merespon dengan menyatakan tidak takut dengan perang dagang yang diserukan Trump, namun menuntut negosiasi harus tetap dilakukan.
Azevedo menyebut, meskipun perang dagang global belum diinisiasi, namun dunia sudah melihat tanda-tanda pertama kekhawatiran tersebut. Awal bulan ini, AS mengumumkan pengenaan tarif impor untuk produk baja dan alumunium dari sejumlah negara, termasuk China. Beijing pun membalas dengan rencana pengenaan tarif impor untuk produk-produk AS. Menurut Azevedo, skala kehancuran yang diakibatkan dari perang dagang tergantung dari arah perang dagang itu sendiri.
Pemerintah Amerika Serikat mengakui, ada risiko terjadinya perang dagang yang sesungguhnya dengan China. Hal ini diungkapkan langsung oleh Menteri Keuangan AS Steve Mnuchin. "Ada potensi (terjadinya) perang dagang," jelas Mnuchin seperti dikutip dari CBS News, Sabtu (7/4/2018). Pernyataan Mnuchin tersebut kemudian membuat indeks saham AS anjlok pada perdagangan Jumat (6/4/2018) waktu setempat. Indeks Dow Jones anjlok lebih dari 570 poin atau 2,3 persen. "Kita tahu akan ada beberapa fluktuasi, namun pada saat yang sama Presiden menyatakan cukup adalah cukup. China harus mengubah praktik ilegal dan tak adil yang selama ini mereka lakukan," sebut Sekretaris Pers Gedung Putih Sarah Sanders. (Diberitakan oleh kompas.com 01 April 2018)

Referensi

Buku :
Hill, C. W., Wee, C. H., & Udayasankar, K.. 2014. Bisnis Internasional : Perspektif Asia. Buku 1. Jakarta : Salemba Empat.

Website :
http://pepnews.com/2018/03/25/perang-dagang-amerika-serikat-tiongkok-pun-mulai-berkobar/
https://ekonomi.kompas.com/read/2018/03/15/141500626/perang-dagang-as-china-memanas
https://ekonomi.kompas.com/read/2018/03/03/130653426/trump-perang-dagang-bagus-dan-mudah-dimenangkan
https://ekonomi.kompas.com/read/2017/03/22/160700626/gara-gara.as.perang.dagang.dan.perang.mata.uang.di.depan.mata.
https://ekonomi.kompas.com/read/2018/03/08/134036926/soal-tarif-impor-as-china-siapkan-kebijakan-balasan
http://www.bbc.com/indonesia/dunia/2016/05/160502_dunia_cina_trump
http://www.bbc.com/indonesia/dunia-43282850
https://m.kontan.co.id/news/efek-buruk-perang-dagang-as-china
 


Minggu, 04 Maret 2018

Kesuksesan Adaptasi Disney Di Hongkong : Perspektif Glokalisasi



Ngomong-ngomong soal Disneyland sepertinya sudah tidak asing lagi bagi para pembaca semua. Yupss Disneyland adalah taman hiburan terbesar didunia. Salah satu karakter Disney yang paling terkenal adalah pasangan tikus yang lucu (sejak kapan tikus lucu???) yaitu Mickey Mouse dan Minnie Mouse. Tidak heran bahwa Disneyland menjadi perusahaan taman hiburan yang terbesar di dunia. Disney juga membangun anak perusahaan di berbagai negara seperti Jepang, Paris, Hongkong, dan tentunya di negara induk sendiri yaitu di Amesrika Serikat.
Nah kali ini aku mau posting sesuatu yang beda dari sebelumnya, bukan tentang resep makanan dan minuman, bukan juga posting tentang tips-tips, daaaann bukan juga posting lirik-lirik lagu alay (pernah alay juga gue wkwkwk). Oke balik lagi ke inti cerita, disini aku mau berbagi sedikit pengetahuan sama kalian-kalian semua (gaya-gayaan lu tong :D) tentang Disney khususnya Disney yang di Hongkong. Kalian tahu nggak sih dulu Disneyland Hongkong nggak sesukses sekarang?? nggak tahu kan ya?? (sama gue juga baru tahu sekarang2 ini :D). Penasaran kan gimana ceritanya kok sekarang Disney bisa sukses. Eitssss tunggu dulu, gausah buru-buru, santai, kalem, dan tentunya siapin air minum sebelum baca (etdah buat apa siapin minum segala, wkwk) karena apa? karena tulisannya ini bakal panjang banget lebih panjang dari tol Cipali pokoknya (ketauan dah lebay-nya). Oke gausah lama-lama ntar yang ada malah udah capek dulu sebelum baca artikelnya. Langsung baca aja ya artikel-nya baca dan pahami, dan tentunya baca sampai selesai ya biar ndak penasaran (etdah ngomong aja, udah mblo udah :D). Oke Cekidot!!!!!
            Sedikit bercerita tentang Disneyland Hongkong, diawal kemunculannya yaitu pada tahun 2005 bisa dikatakan bahwa Disneyland Hongkong ini kurang mendapat tanggapan yang baik dari penduduk disana.  Hal ini dikarenakan banyak pengunjung bahkan karyawan yang mengeluhkan terlalu banyaknya adat atau budaya dari barat yang diterapkan di Disneyland Hongkong tersebut. Mulai dari restaurant maupun gerai-gerai yang bukan milik China, wahana Disney, berbagai pertunjukkan dan acara yang yang kurang enarik bagi pengunjung, hingga praktik ketenagakerjaan yang menjadi keluhan bagi karyawan yang bekerja disana. Akibat dari terlalu banyaknya imperalisme budaya barat ini Exsecutive Disney berupaya untuk lebih memahami budaya setempat yaitu budaya Tionghoa. Hal tersebut merupakan penggabungan dari budaya global yang heterogen dengan budaya local yang homogen agar menjadi universal (mendunia) atau yang biasa disebut Glokalisasi. Penerapan Glokalisasi di Disneyland Hongkong tersebut dinilai berhasil. Terbukti dengan pendapatan yang mengalami peningkatan.

Teori Glokalisasi
            Berbicara mengenai teori Glokalisasi tentu banyak sekali pakar atau ahli yang telah membahasnya. Salah satunya teori Glokalisasi yang dikembangkan oleh Robertson (1992, 1994, 1995), mengatakan bahwa Glokalisasi adalah konsep teoritis yaitu penggabungan dari dua kata “Globalisasi” dan “Lokalisasi”. Lebih lanjut Robertson menerangkan bahwa glokalisasi memadukan hubungan keseimbangan dan harmoni antara budaya homogenisasi dengan heterogenisasi, standarisasi dengan  adaptasi, konvergensi dengan  divergensi, dan universalisme dengan partikularisme.  Sedangkan menurut Kraidy (2001), mengatakan bahwa glokalisasi mengacu pada turunan dari budaya baru, perubahan norma dan praktik yang bertujuan untuk menyesuaikan diri dengan pola pikir lokal.
            Pernyataan mendasar dibalik glokalisasi adalah bahwa memaksakan budaya lokal di budaya lain tidak selamanya selalu berhasil. Friedman (2005), mengatakan bahwa untuk menegakkan kelangsungan hidup budaya, budaya lokal harus rela untuk kehilangan beberapa imperalisme ekonomi mereka untuk dapat  mewujudkannya menjadi lebih global dan mencapai kesuksesan ekonomi menurut standar barat. Namun, meskipun mereka menjalani kehidupan proses globalisasi, tentunya budaya lokal secara bersama-sama harus tetap mempertahankan cara hidup lokal mereka agar tidak kehilangan budaya lokal mereka sendiri.
            Kembali ke penerapan glokalisasi di Disneyland Hongkong tadi, salah satu pemimpin dari raksasa globalisasi : Walt Disney Company (markas besar perusahaan Disney) memiliki kekhawatiran sehubungan dengan globalisasi, yaitu menentukan kecocokan antara budaya barat dengan budaya lokal yang baru.  Mereka menyadari betul bahwa keberadaan antara perusahaan induk dengan anak perusahaan yang berbeda-beda mungkin akan menimbulkan ketidaksesuaian lingkungan dan budaya yang dianut oleh perusahaan induk Disney tersebut (Kostova & Roth, 2002). Salah satu yang menjadi kekhawatiran pemimpin tersebut adalah Disneyland  Hongkong yang diawal kemunculannya kurang mendapat tanggapan dari penduduk lokal. Dengan adanyaa teori mengenai glokalisasi ini dianggap mampu menjawab bahwa Disneyland Hongkong akan mengalami kesuksesan sama dengan Disneyland Jepang dengan penggabungan budaya barat dengan budaya lokal.

Hongkong Disneyland : Dari pembukaan hingga saat ini
            Walt Disney Company adalah salah satu bisnis hiburan terbesar di dunia. Perusahaan ini berdiri pada tahun 1923 dimana pada saat itu perusahaannya masih kecil namun menjadi salah satu kelas berat globalisasi. Selama dekade pertama Disney hanya terdiri satu studio dan satu taman hiburan. Namun, menjelang akhir abad ke-20 perusahaan tersebut sudah memiliki Mall, Bandara AS, Rumah Penerbitan, Real Estate, Resort Hotel, dan sebagainya (Clandinin, 2006). Selain itu Disney juga telah membuka anak perusahaan diberbagai Negara. Seperti Disneyland, Disney World, Tokyo Disneyland, Paris Disneyland, dan Hongkong Disneyland. Dari berbagai anak peusahaan tersebut kurang lebih terdapat 129.000 karyawan yang dipekerjakan.
            Membangun taman hiburan merupakan strategi utama dari Disney dalam pertumbuhan global. Menurut Kepala Exsecutive Disney Bob Iger, di luar negeri pasar sangat penting dalam menawarkan peluang pertumbuhan yang jelas bagi bisnis yang menghasilkan lebih dari 75% pendapatannya dari dalam negeri (Marr & Fowler, 2005).
            Hongkong Disneyland merupakan paling terbaru yang dibangun oleh Disney. Hal tersebut dimulai saat eksekutif Disney bertemu dengan pejabat pemerintah Hongkong (HKSAR) untuk menegosiasikan ekspansi perusahaan disana. Hal tersebut terjadi pada tahun 1985. Setelah beberapa tahun akhirnya Disney dan pemerintah Hongkong mencapai kesepakatan untuk membangun taman hiburan di Hongkong, tepatnya pada tahun 1999. Dalam kesepakatan itu pemerintah Hongkong sepakat untuk menginvestasikan sejumlah $ 2,9 miliar (termasuk perbaikan infrastruktur dan pinjaman) dan mendapat saham senilai 57% dalam proyek tersebut. Sedangkan Disney menginvestasikan sebesar $ 419 juta dan mendapat saham senilai 43% (Marr & Fowler, 2005).
            Menurut Walt Disney Company China merupakan tujuan Negara yang paling popular di dunia karena negaranya yang besar. Investor memprediksi bahwa ekonomi di China akan tetap bertahan sehingga merupakan keputusan yang tepat apabila berinvestasi di Negara China, karena pada dasarnya faktor yang perlu diperhatikan dalam berinvestasi di Negara lain adalah faktor ekonomi dan politiknya. Namun, yang paling menarik perhatian dari Walt Disney Company dalam berinvestasi di China ini adalah karena biaya tenaga kerja disana lebih rendah dan bahan yang lebih murah. Disney ingin mengubah China menjadi negara dengan tujuan wisata terbesar di dunia dalam 15 tahun ke depan. Dengan harapan bahwa Hongkong akan meningkatkan industry pariwisata di China dalam dua dekade ke depan.
            Disneyland Hongkong dibangun di atas lahan seluas 250 ha yang terletak di Penny’s Bay tepatnya di pulau Lantau, 30 menit dari pusat kota Hongkong dengan menggunakan Mass Transit Rail System (MTR). Disneyland Hongkong ini dibuka pada bulan September 2005, dengan menarik sejumlah 5,6 juta pengunjung selama musim pertama. Tentu bukan angka yang kecil untuk bisnis yang baru dibuka. Namun, setelah beberapa tahun pengunjung mulai menurun yang disebabkan oleh debat antara masyarakat dengan pihak Disney, dimana masyarakat melakukan protes terhadap Disney yang menolak makanan China untuk masuk ke bisnis tersebut. Selain itu Disneyland Hongkong dinilai memiliki tempat yang lebih kecil dibandingkan dengan Disneyland yang lainnya (Disneyland, Disneyworld, Disneyland Tokyo, dan Disneyland Paris), sehingga pengunjung harus mengantri lama untuk menikmati setiap wahan dan atraksi yang disuguhkan di sana.
            Tidak lama dari masalah yang dihadapi Disney Hongkong tersebut, munculah taman hiburan baru yang menjadi saingan dari Disney yaitu Ocean Park, Ocean Park merupakan taman hiburan yang bertemakan laut yang letaknya tidak jauh dari Disneyland Hongkong. Kemunculan Ocean Park ini juga menarik pengunjung sekitar 5 juta pengunjung, dan tidak lama setelah itu Ocean Park mendapat posisi taman hiburan no 15 seluruh dunia tentunya mengalahkan Disneyland Hongkong.
            Tidak hanya dua kasus diatas, Disneyland Hongkong juga bermasalah dengan beberapa pekerjanya. Salah satu pekerjanya tidak terima dengan pemecatan yang dilakukan oleh pihak Disney, sampai karyawan tersebut mengancam untuk melakukan bunuh diri dengan naik diatas Space Mountain. Akibat masalah tersebut, pihak Disney-pun mendapat kritik dari pemerintah Hongkong (Wiseman, 2005). Salah satu pengamat di Hongkong mengatakan bahwa karakter yang ada di taman hiburan Disney tidak begitu dipahami oleh penduduk lokal. Dimana pengunjung lokal tidak tahu apa yang harus dilakukan disana dan tidak tahu apa yang harus dinikmati disana. Itulah yang membuat Disney mengalami penurunan jumlah pengunjung.
            Menanggapi masalah yang dihadapi Disneyland Hongkong tersebut, beberapa eksekutif Disney mengadakan diskusi dan menyadari bahwa Disneyland Hongkong merupakan tempat yang perlu menjalani penyesuaian lokal yang serius agar menjadi popular dikalangan orang-orang China khususnya orang Hongkong.

Glokalisasi Disneyland Hongkong
            Tantangan utama Disneyland Hong Kong adalah menyesuaikan filosofi perusahaan dengan budaya, lingkungan, dan pola pikir lokal China. Hal tersebut terbukti mampu menantang eksekutif Disney (Marr, 2007 ). Dalam melakukan pembaharuan ke dalam konteks budaya lokal, Disney bertujuan untuk menghindari masalah serangan balik adat istiadat dan tradisi di China. Pembaharuan tersebut berupa perubahan glokalisasi utama yang telah dilakukan oleh Disneyland Hongkong agar lebih berhasil, diantaranya ada empat, yaitu (1) pengurangan harga; (2) adaptasi terhadap pengunjung lokal; (3) perubahan dekorasi dan setting; (4) adaptasi praktik ketenagakejaan.
1.    Pengurangan Harga
Saat pembukaan Disneyland Hongkong wilayah tersebut masih belum pulih dari krisis ekonomi. Awalnya tiket masuk taman hiburan terlalu tinggi untuk pengunjung lokal. Bahkan harga tiket tersebut sama pada hari kerja maupun hari libur. Dalam perspektif glokalisasi yang dilakukan Disneyland Hongkong para eksekutif mulai menyadari bahwa untuk menurunkan harga tiket agar sesuai dengan pendapatan pengunjung lokal maka dibuat harga tiket yang berbeda antara hari kerja dan hari libur. Dimana hari libur menjadi sedikit lebih mahal dibandingkan dengan hari kerja, yaitu HK $ 295 (US $38) untuk pengunjung dewasa, namun harga tersebut termasuk harga tiket termurah dibandingkan dengan harga tiket di Disneyland yang lain. Hal tersebut dikarenakan Disneyland Hongkong lebih kecil dibandingkan Disneyland di negara lain. Selain itu Disneyland Hongkong juga menawarkan harga khusus untuk pengunjung manula, mengingat budaya di Hongkong yang berorientasi terhadap yang lebih tua.
Alasan lain pihak Disneyland Hongkong menurunkan harga tiket adalah mengingat kenyataan bahwa di China memiliki banyak sekali taman hiburan walaupun banyak dari taman hiburan tersebut yang terpaksa harus tutup karena masalah keuangan. Walt Disney Company berhasil menyampaikan pesan bahwa taman hiburan miliknya berbeda dengan taman hiburan yang lain, taman hiburan Disneyland Hongkong sekarang lebih tradisional dengan menggunakan standar China.
Namun, mengingat bahwa sekarang tingkat pendapatan penduduk China telah mengalami peningkatan maka pihak Disney menaikkan harga tiket masuk menjadi HK $ 350 untuk pengunjung dewasa, dan HK $ 250 untuk pengunjung anak-anak.
2.    Adaptasi terhadap pengunjung lokal
Pada dasarnya penduduk China leih menyukai paket wisata kelompok, dimana hal tersebut tidak bisa diwujudkan oleh pihak Disneyland Hongkong, karena biaya Tour Guide yang mahal. Seiring dengan perkembangan taman hiburan yang banyak menawarkan berbagai fasilitas dan keunggulan Disneyland juga tidak mau kalah dengan perusahaan taman hiburan yang lain. Diantaranya Disneyland  Hongkong membuat event-event ketika musim liburan, misalnya Disney’s Haunted Halloween yang sebenarnya sudah dimulai oleh perusahaan pesaing Ocean Park, A Sparkling Christmas, dan Tahun Baru Imlek Disney yang dilakukan untuk merayakan tahun baru bagi orang China yang salah satu acaranya adalah dengan pesta kembang api.
Selain adaptasi mengenai kebiasaan yang dilakukan orang China, Disneyland Hongkong juga mengubah beberapa karakter Disney dengan memberikan sedikit sentuhan pakaian tradisional China, seperti Mickey Mouse yang menggunakan setelah Mao (pakaian tradisional China) warna merah terang, dan Minnie Mouse menggunakan gaun merah cherry-blossom dengan tujuan untuk menarik wisatawan lokal. Bahasa yang digunakan di taman hiburan tersebut juga menggunakan dua bahasa yaitu bahasa inggris dan bahasa lokal (dialek kanton dan Putonghua). Pihak Disney dalam menunjukkan kemauanya menyesuaikan diri dengan budaya lokal adalah dengan menampilkan versi pertunjukannya sendiri "It's a Small World”, dengan boneka wanita dengan kostum opera tradisional China dan yang khusus dirancang pemandangan Hong Kong yang menampilkan Victoria Harbour. Versi baru dari lagu tema-masing-masing berbahasa Mandarin, Kanton, Tagalog (bahasa resmi di Filipina), dan Korea - akan ditambahkan di pertunjukkan.
Perubahan lain yaitu berhubungan dengan kuliner di China. Pihak Disney memasukkan menu makanan tradisional China yaitu “Sup Sirip Ikan Hiu” ke dalam daftar menu. Namun harga yang ditawarkan begitu mahal yaitu HK $ 3,120 (US $ 400) per satu mangkuknya. hal tersebut dikarenakan Sup sirip ikan hiu merupakan makanan tradisional China yang sangat elegan dan memiliki makna budaya sehingga dianggap makanan mewah. Sehubungan dengan itu pemerhati lingkungan menekan Disney untuk menghilangkan sup sirip ikan hiu dari daftar menu dengan alasan bahwa ikan hiu yang terancam punah.         
3.    Perubahan dekorasi dan setting
Tujuan dari perubahan dekorasi dan setting adalah agar lebih banyak memiliki kesesuaian dengan budaya China. Feng Shui, seorang penentu pengaturan bahasa Tionghoa kuno, sekarang memiliki peran penting dalam mendesain taman bermain. Seperti memindahkan pintu masuk utamamanya itu agar menghadap arah yang benar, dan mmembangun gerbang yang bergeser 12 derajat dari posisi awal. Setelah pembangunan selesai, salah satu ballroom utamanya adalah konon berukuran 888 m2 yang memiliki arti beruntung dalam budaya Tionghoa (Hills & Welford, 2006 ). Di sisi lain, jumlahnya empat yang berarti sial. Oleh karena itu tidak ada tombol lantai empat pada lift disana.
Sama dengan Disneyland yang lain, Disneyland Hongkong juga memiliki taman dimana pengunjung dapat berfoto dengan karakter Disney seperti Mickey Mouse, Minnie Mouse, dan karakter kartun lainnya. Kebanyakan pengunjung berfoto dengan kamera mereka sendiri tanpa menggunakan jasa fotografer disana.
4.    Adaptasi praktik ketenagakerjaan
Terakhir adalah perubahan pada praktik ketenagakerjaan di Disneyland Hongkong. Praktik ketenagakerjaan di Disney pada umumnya adalah membuat pernyataan bahwa Disney adalah tempat paling bahagia di bumi, sehingga Disney menerapkan stratgei “factory smile” atau dalam bahasa Indonesia diartikan sebagai pabrik senyum atau murah senyum, Namun di Hongkong sendiri tidak terkenal akan orangnya yang ramah. Sehingga strategi ini sulit dikembangkan di Disneyland Hongkong. Untuk itu perlu dilakukan penyesuaian glokalisasi. Mr Rasulo, salah satu eksekutif Disney, mengakui bahwa Disney harus menunjukkan fleksibilitas, mengingat beragam budaya di Asia. Karyawan Disney saat ini berbicara dalam tiga bahasa: Inggris, Kanton, dan Inggris Mandarin (Holson, 2005).
Karyawan banyak mengeluhkan bahwa jam istirahat yang terlalu singkat, staf yang tidak mencukupi, serta mengenai gaji yang dinilai lebih rendah dari Disney di negara lain. Akibatnya, Disney harus mengubah peraturan lagi. Saat ini, karyawan memiliki serikat pekerja yang disebut Hong Kong Disney Cast, yaitu  serikat pekerja yang bertujuan untuk memperbaiki kondisi gaji dan kerja.

Kesuksesan Glokalisasi
Dengan keempat perubahan glokalisasi diatas Disneyland Hongkong terbukti menjadi taman hiburan yang sukses yang diumumkan pada bulan mei 2007, pertumbuhannya kebanyakan disebabkan oleh meningkatnya pengunjung lokal. Dapat diprediksi bahwa Disneyland Hongkong mampu meningkatkan perekonomian di Hongkong selama empat dekade kedepan.
Seiring dengan pertumbuhan Disneyland Hongkong yang semakin meningkat banyak sekali penduduk lokal yang berbondong-bondong untuk mengunjungi Disneyland Hongkong untuk berlibur. Akibatnya ada beberapa taman hiburan yang menjiplak beberapa karakter Disney. Hal tersebut memicu kemarahan dan kehebohan menjelang negosiasi perdagangan AS-China.
Kesuksesan yang ditimbulkan oleh glokalisasi telah membuat para eksekutif mempertimbangkan untuk menggandakan kapasitas taman. Untuk alasan ini, Walt Disney Company telah berbicara dengan pemerintah China tentang pembangunan taman Disney China kedua. Disney telah memilih kota metropolitan Shanghai, tempat yang menarik bagi banyak orang Cina (Einhorn, 2006 ). Perusahaan berharap bahwa taman hiburan Shanghai akan memiliki kehadiran yang lebih besar di China untuk tema, pertunjukkan, film, layanan, produk, dan aset lainnya. Oleh karena itu untuk memuaskan keinginan China untuk taman hiburan Shanghai, Disney mungkin bisa memastikannya lebih luas entrée ke pasar konsumen terbesar di dunia (Marr & Fowler, 2005 ).
Dengan glokalisasi yang tepat di Disneyland Hongkong, taman hiburan ini telah berfungsi sebagai pengenalan bagi pasar baru di Asia, membuka pintu bagi usaha lain. Oleh karena itu, taman Disney kedua di China diharapkan mampu mendorong pertumbuhan ekonomi dan pekerjaan, dan selanjutnya membuat Shanghai menjadi kota internasional.
Dari uraian diatas dapat diambil kesimpulan bahwa Disneyland Hongkong yang pada awalnya kurang mendapat tanggapan dari masyarakat lokal, sekarang mampu mencapai kesuksesan. Kesuksesan tersebut tidak lepas dari strategi perubahan glokalisasi yang dilakukan oleh pihak Disney. Glokalisasi merupakan penggabungan antara budaya global dengan budaya lokal. Dimana perubahan tersebut antara lain (1) pengurangan harga; (2) adaptasi terhadap pengunjung lokal; (3) perubahan dekorasi dan setting; (4) adaptasi praktik ketenagakejaan. Terbukti dengan keempat perubahan tersebut Disneyland mampu kembali Berjaya di dunia taman hiburan.
Nah gimana nih readers (sok-sok an inggris lu tong) panjang banget kan artikelnya ? capek pastinya ya bacanya (sama aku nulisnya juga capek T_T) tapi gapapa capek dikit buat nambah ilmu itu baik kok. Gimana sekarang udah tahu kan ya kenapa Disneyland Hongkong bisa sesukses sekarang. Aku doa’in kalian semua dapet rejeki banyak biar bisa liburan kesana (padahal yang nulis juga belom pernah kesana T_T). Hmm yaudah deh aku rasa udah terlalu banyak yang aku bahas diatas jadi gausah panjang-panjang ya penutupnya nanti yang ada malah tambah capek (bilang aja lu juga udah capek dan bingung mau nulis apa lagi qiqiqi). Sampai jumpa di postingan selanjutnya. See yaa!!!!
 
Nita Saa© Designed by: Compartidisimo